Disini ku berbagi cerita
 
Tumben nih, Ust Bendri ga bully jomblo,, hehee.. cek kultwit nya ya..
Insha Allah manfaat..

  • Hal yg indah ketika Allah memberi amanah kepada orang tua. Lahirnya anak sebagai pelipur lara. Dinanti sejak awal berumah tangga.
  • Anak dinantikan hadirnya, namun saat terlahir banyak yg mengabaikannya demi mengejar obsesi dunia. Banyak pasangan berobat demi mendapatkan anak. Di sisi lain banyak pasangan setelah memiliki anak sibuk dgn mencari harta yg banyak.

  • Padahal anak bukanlah piaraan sebagaimana kucing anggora. Sekedar dikasih makan selesai begitu saja. Mereka punya jiwa yg harus disapa.
  • Ortu bersusah payah penuhi kebutuhan materi. Namun sering abai memenuhi kebutuhan hati & ruhani. Jadilah mrk tumbuh tnp harga diri. 

  • Saat anak dirundung masalah sepulang sekolah, ortu sering tak ada di rumah. Mereka mengadu kpd tetangga sebelah. Kita cemburu dan marah.
  • Saat anak unjuk prestasi. Berharap ortu hadir dan memuji. Namun ortu sibuk dgn segudang alibi. Mereka merasa yatim sejak dini.

  • Saat anak msh bayi ortu rela begadang. Setelah tumbuh remaja komunikasi menjadi jarang. Sekedar tanya PR tak ada waktu berbincang.
  • Kita salahkan tv sebagai perusak. Namun tak mampu memberi hiburan anak walau sejenak. Malah bangga dianggap anak sbg ortu yg galak.
  • Anak mencoba datang ke mesjid. Saat bercanda malah dibentak dan dicubit. Hati mereka sakit. Bertekad jauhi masjid.
  • Anak lebih memilih ke warnet. Disambut laksana artis di atas karpet. Disana mereka awet. Ortu makin mumet.
  • Saat anak bertanya tentang seks yg tabu. Ortu menghardik dan mnggerutu. Tak dijawab malah mngalihkan isu. Anak mncari jwb dr film biru.
  • Saat anak mulai jatuh cinta. Mereka butuh teman bercerita. Ortu berasa entah dimana. Mereka pun curhat lewat dunia maya.
  • Saat ortu tak bisa menjadi kawan. Mereka pun memutuskan utk pacaran. Demi bisa dapat perhatian sekaligus belaian yg diidamkan.
  • Ortu hanya bisa marah. Sementara pacar bersikap ramah. anak lebih membela pacar dibandingkan ortu yg suka menampar
  • Ortu merasa sudah berjasa. Memberikan semua yg anak pinta. Padahal anak jarang disapa. Sudah lama tak bermain dan bercanda
  • Saat anak dirasa menjauh ortu menyesal. Hanya bisa marah2 dan merasa gagal. Saat bayi dulu #anak ditimang. Sudah besar bertemu jarang
  • Andai waktu bisa berulang. Perbaiki kesalahan yg sudah melekang. Namun #anak kadung menentang. Tinggallah ortu merasa gamang. Jika semua sudah terlanjur, maka evaluasi haruslah jujur. Tak perlu salahkan siapa2. Semua pasti ada hikmahnya.
  • Meminta maaf bisa lmbutkan jiwa. Teriring kalimat cinta. Dgn pasangan saling bekerjasama. Memulai tekad jalin kasih dlm keluarga.
  • Bersusah payah mengasuh anak di dunia tidaklah mengapa. Asal di akhirat bs brkumpul bersama. Allah buatkan rumah di surga. Duh indahnya
  • Jangan malu mencari ilmu. Sebab mengasuh anak memang perlu guru. Agar kita tak keliru. Berharap anak jadi pribadi bermutu.
  • Luangkan waktu ikut seminar pengasuhan. Praktekkan bersama pasangan. anak bangga punya ortu idaman. Selalu mendampingi saat dibutuhkan
  • Saat ortu telah tiada. anak tak henti mengirim doa. Sebab cinta telah tertanam sedemikian rupa. Buah dr pengasuhan yg utama
  • Kelah kita kan kumpul bersama di surga. Merajut kasih bersama anak cucu tercinta. Buah dr pengasuhan yg berkualitas selama di dunia
  • Sibuk bekerja itu sah sah saja. Tapi tanggung jawab sebagai ortu tetap yg utama. Kelak ditagih di akhir masa.

Tapi ketahuilah, meski orang tua itu mungkin dzalim pada mu, maka tak ada ruang sedikit pun untuk kau durhakai mereka..

 
Picture
Resensi Talkshow Parenting
“Refleksi Hijrah : Menjadi Orangtua yang Lebih Bijak”
Oleh bapak Irwan Rinaldi (Pakar ke-Ayah-an)

Jum’at, 01 November 2013.
Masjid Agung Al Hikmah Tanjungpinang.

Ada beberapa poin penting yang beliau bahas pada pertemuan itu :

✔Jadilah suami istri yang kompak dalam menjalankan tugas menjadi orangtua. Bukan aliran Sumatra atau Jawa yang kita pakai dalam
menjalankan fungsi sebagai orangtua, jadikanlah Islam sebagai gaya
hidup dan panduan

✔Perhatikan dua waktu penting anak.
Saat bangun tidur dan hendak tidur.
Pastikan yang keluar dari lisan kita adalah kalimat thoyyibah. Bisa
bacaan Al Qur’an, asmaul husna, atau kisah tentang Rasul dan para sahabat. Buka dan tutup hari anak dengan Allah dan RasulNya
Hasil penelitian mengatakan (silahkan dicari, pembicara menyebutkan hanya saya tidak mencatat), pada saat usia 0-3 tahun, anak2 mampu mengingat hingga 1500 kata, bayangkan kalau ini dikonversikan ke kalimatullah, Al-Qur’an..

Usia 0-10 tahun, ada juga yang mengatakan 0-15 tahun adalah masa-masa paling hebat ! Maka tanamkan pada anak nilai-nilai baik! Anak-anak usia ini begitu peka dengan apa yang didengarnya. Ia akan mengingat apa yang didengarnya itu hingga 10 tahun lamanya.

Maka, sebelum anak tidur lelap, yaitu tidur dangkal, tanyakan padanya, apa yang paling berkesan baginya pada hari itu. Biasanya orang akan mengingat kalau tidak hal yang paling baik, pasti hal yang paling buruk. Bila misalnya, ia mengatakan, “tadi adek lempar kucing pakai batu.” Maka kita harus segera mengganti memorinya itu dengan kata-kata, “Allah dan RasulNya suka pada anak yang sayang pada binatang, besok tidak diulangi lagi ya dek.” Maka ketika kita mengatakan hal itu, maka memori jelek tergantikan denganmemori baik dan ini akan ia ingat 10 tahun ke depan. Bila yang dia sampaikan adalah suatu hal yang baik, maka sokong dan kuatkan dengan mengatakan, “wah, hebat anak Bunda, Allah dan RasulNya pasti sayang sama adek.” Maka keesokannya ia akan cenderung mengulang perilaku baik
tersebut. Begitulah pentingnya dua waktu ini, di jaga ya yah, bun .

O ya, tidak hanya ketika dua waktu itu,termasuk ketika anak menyusui, ajaklah ia berkomunikasi dengan kata-kata yang baik, gagetnya disimpen
dulu ya Bun.

✔Guru mengajarkan anak kita untuk bisa shalat, mengaji, puasa dan hal baik lainnya. Tapi belum tentu mereka membuat anak kita cinta shalat,
mengaji dan puasa. Kitalah yang bisa melakukannya, insya Allah.
Sebuah kisah, tentang seorang ayah yang shalat berjama’ah dengan anaknya di rumah. Lalu saat membaca al Fatihah, si ayah menangis. Usai shalat, si anak bertanya, “kenapa Ayah menangis pas baca al Fatihah tadi?” sang ayah menjawab, “iya nak, kalimat Ar Rahman itu sungguh berat, ayah teringat dengan Abu Bakar, sahabat Rasulullah saw yang ketika mengucapkan kalimat itu, pegang air mata ayah ini nak, ayah rindu dengan Rasul....”

Bagaimana anak tak cinta shalat, mengaji, kalau ayah dan bundanya
senantiasa berekspresi cinta ketika shalat dan mengaji

✔Saat istri hamil tua, rajin-rajinlah suami mengelus perut istri (maaf, kulit bertemu kulit) sambil membacakan al Qur’an dan kalimat-kalimat
thoyyibah. Bila sejak dalam kandungan anak sudah terbiasa mendengar bacaan Al Qur’an, maka kelak ketika ia lahir, tumbuh, dan berkembang,
dan ia mendengar al Qur’an, ia tidak akan merasa asing lagi dan
cenderung cepat menghafalkannya.

✔Saat ini anak-anak banyak yang bersikap kebanci-bancian, bukan
fisiknya, tapi mentalnya Misal : Penakut. Ini disebabkan karena mereka kehilangan sosok ayah di tiga tempat : rumah, masjid, dan sekolah.
Maka mari ayah, hadirlah sepenuhnya dalam hidup anak-anakmu

Orangtua cenderung untuk mati-matian berjuang ketika anak-anaknya mau ikut UN, masuk kuliah, tapi lupa dengan pendidikan pada usia awal mereka.
Padahal pendidikan di usia awal itulah penentu sikap dan laku anak di usia dewasanya.

〰〰〰〰〰〰〰
Tentu, banyak hal yang belum tertulis di sini. Semoga yang di atas cukup mewakili apa yang disampaikan oleh Pak Irwan.

@rizkaa
Copas; Sekedar share dari sahabat...

 
Posted on 20/12/2011

dulu aku bertanya, mengapa namamu yang berulangkali disebutNya
dan kisahmu yang bertebar merambah hampir tiap surah
bahkan Allah menetapkan; kau terkisah untuk menguatkan jiwa
hati dan rasa seorang Nabi penutup masa

ya, kini aku tahu.. betapa tak mudah menjadimu hai Musa
mengemban risalah dalam keadaan yang serba tak sempurna
kau tak fasih bicara, sulit berkata-kata
dan sebab khilaf masa lalu, kau tersalah membunuh

maka saat wahyu turun, air matamu menitik, tubuhmu berpeluh
dalam kesadaran akan beratnya beban, kau mengeluh
“bicaraku gagap, lidahku kelu, aku takut mereka akan mendustakanku..
dan pada mereka aku berdosa sungguh, aku takut akan dibunuh”

ya, kini aku tahu, sungguh tak mudah menjadimu
sebab dalam keterbatasan itu, Allah berikan untukmu lawan penuh kuasa
perbendaharaannya kaya, kerajaannya luas, tentaranya perkasa
punggawanya setia, lagi taat buta.
mengaku tuhan tertinggi, dia merasa berkuasa atas hidup dan mati
dan kau.. kau terhutang budi masa kecil padanya

dan tahukah kau duh Musa, kelak kaum yang kau pimpin
yang kau bimbing bebas dari perbudakan tiran
yang menyaksikan sejuta kuasa Allah menaungi mereka
akan berlomba membangkangi Allah dan mendurhakaimu?

malam ini kususuri kisahmu, dan aku takjub
atas takdirNya, masa lalumu tak sempurna
kau terpilih memikul risalah suci, dan kau didustakan
sedang Muhammad dipilihNya dari pribadi yang terjaga sempurna
dia memikul risalah dengan gelar al amin yang masyhur sudah
tapi diapun tetap didustakan

mungkin sebab itulah kisahmu selalu menjadi penguat hatinya
di saat-saat berat, Muhammad mengenangmu dan melirihkan gumam
“semoga Allah menyayangi saudaraku Musa..
sungguh ia dicobai lebih menyakitkan dari ini”

malam ini duhai Musa, kususuri kisahmu
aku tersenyum, alhamdulillah, kau membuatku merasa
beban-beban da’wah ini hanyalah seberkas kapas
tapi di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”


sepenuh cinta,
Salim A. Fillah

T_T

 
Selain nikmat sehat dan waktu luang yang sering lupa kita syukuri, ada nikmat islam dan nikmat iman yang tiada terganti nilainya yang sering kita lupa syukuri pula..

Kurang enak apa muslim di Indonesia, akses beribadah setiap waktu dengan sangat mudah, masjid banyak, mushala dimana-mana, dengan fasilitas AC, karpet yang lembut, mukena yang masih tercium wangi, tanpa harus diburu dan berpacu dengan peluru dan bom-bom seperti saudara-saudara kita Suriah, Gaza, Palestina, Al-Aqsa..

Pernah terfikirkah, nikmat ini kita dapatkan dari mana?

Bagaimana Islam bisa kita kenal? Dengan apa Islam dibawa?

Dari orang tua? Dari nenek buyut? Dari sananya?

Islam kita kenal karena ridho Allah, Iman kita punya karena hidayah dari Allah..

Melalui perjuangan Rasulullah, makhluk mulia pembawa risalah agung..

Melalui para sahabat Rasulullah,

Melalui para pejuang dan pahlawan bangsa.. (baca postingan saya mengenai Perang Jihad Pangeran Diponegoro)

Melalui para ulama..

Dengan darah mereka, dengan jiwa raga mereka, dengan harta mereka.

Lalu, bagaimana cara kita mensyukuri? Dan berterima kasih..?

Teruskanlah perjuangan mereka, karena musuh masih terus bergerak, karena setan tiada lelah bekerja..

Bahaya syi’ah sudah makin terang, apakah kita masih terus berdiam?

 
Biasanya para ustadz yang belajar fiqh dan ilmu Al-Qur’an dari timur tengah, menerima ijazah dari gurunya dengan tersusun sanad didalamnya.  Seperti Ustadz fiqh ana dan tahsin.. hehee :)

.. Ijazah itu ibarat sertifikat dari guru pada murid (yang diijazahi/al-mujaz) atas tercapainya suatu keahlian.  pendapat As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulum al-Quran I/330

Kedudukan sanad dalam hadits sangat penting, karena hadits yang diperoleh/diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu periwayatan hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana hadits yang sahih atau tidak, untuk diamalkan.
Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukum-hukum Islam. Selain menentukan hukum-hukum, juga untuk mengungkap sejarah Islam, dimana banyak pihak pendusta yang menambah-nambahkan dan mengurangi..

Dari sini, kita dapat memahami betapa sanad itu sangat penting untuk membungkam para pendusta dan membongkar niat buruk mereka.


Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan; “Sanad itu senjata kaum Muslimin, jika dia tidak memiliki senjata lalu apa yang dia pergunakan dalam berperang?” Perkataan ini diriwayatkan oleh al-Hâkim dalam kitab al-Madkhal.

‘Abdullah bin Mubârak rahimahullah mengatakan; “Sanad ini termasuk bagian dari agama. kalau tidak ada sanad, maka siapapun bisa berbicara semaunya.” Perkataan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqaddimah kitab Shahih Beliau rahimahullah.

Di tempat yang sama, Imam Muslim rahimahullah juga membawakan perkataan Ibnu Sîrin; “Dahulu, mereka tidak pernah bertanya tentang sanad. Ketika fitnah mulai banyak, mereka mengatakan; ‘Sebutkanlah nama orang-orangmu yang meriwayatkannya!’

Integritas orang-orang yang menwayatkan hadits (perawi hadits) juga sangat diperhatikan, seperti tidak pernah sekalipun berdusta, kuat ingatannya, pernah bertemu dengan perawi sebelumnya, dan lain-lain. Dalam salah satu riwayat juga disebutkan bahwa Imam Bukhari pernah menolak integritas seorang perawi hadits, hanya karena orang itu pernah berdusta kepada seekor kuda.

“Ia memanggil kuda dengan berpura-pura memberi makan, padahal di genggaman tangannya tidak ada makanan.”

Demikian pula, Imam Muslim mempunyai otoritas yang sangat tinggi dalam periwayatan hadits. Muslim bin Qasim al-Qurtuby, salah satu dari teman dekat ad-Daruqutny, telah berkata di dalam kitab Tankh-nya saat mengomentari Imam Muslim, “Tidak seorang pun menyusun kitab hadits yang menyamainya. Ini mengacu pada bagusnya ia dalam hal penyusunannya, pengaturannya, dan kemudahan untuk menemukan hadits yang dicari. Ia menjadikan setiap hadits ada pada satu bab yang sesuai dengannya, menghimpun di dalamnya cara-cara penyusunan yang diinginkan, di samping memilih di dalam penyebutannya dan menyebutkan lafaz-lafaz yang berbeda-beda.” Dengan persyaratan yang sangat ketat, terutama atas matan dan sanad, tak heran kalau hadits-hadits yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim (muttafaq alaihi) menempati tingkatan teratas hadits sahih.

Wa Allahu Alam.

 
Picture
Dalam sebuah diskusi tentang yahudi, ada seorang yang bertanya.

“Menurut Ustad, terjadinya serangan saat ini.. karena yahudi yang kuat atau kita nya yang lemah?”

Baik, saya akan menjawab dengan perumpamaan..

>> Jika kita bertemu dengan seseorang yang kita kenal dekat dan sudah lama tak jumpa, disuatu tempat yang jauh, yang tak disangka akan bertemu dengan dia disana. Tak jarang kita berucap,

“Hei, ga nyangka bertemu kamu disini, dunia ini sempit yach? Hanya selebar daun kelor…”

Pertanyaannya,

Dunia ini yang sempit? Atau Pergaulan kita yang luas?

>> dan jika Ada 1 gelas air yang sudah diminum setengahnya, maka pernyataan yang benar untuk mengungkapkan kondisi tersebut..?

Gelas itu separuh kosong.. atau  Gelas itu separuh isi..?

Setiap masalah atau ada suatu peristiwa, menanggapinya adalah dari mana sudut pandang kita melihatnya dan bagaimana cara kita menyingkapinya..

Maka..

Jika pertanyaannya “yahudi yang kuat atau kita nya yang lemah”..

Saya kira kita yang lemah, karena mereka sebenarnya ga benar-benar kuat..

Maka bersatulah dan cari ilmunya maka kita akan kuat.. ^_^

Inspiration from Ustadz Bachtiar Nasir
Kajian malam Jum'at Tadabbur Qur'an

 
ASHABUL KAHFI

Mari di Sumpah Pemuda ini kita daras kembali Quran suci; mengambil ruh #AshabulKahfi, tuk kemudaan jiwa hadapi zaman nan cepat berganti.

Para pemuda selalu hadirkan pesona. Lihatlah mereka; bahkan tidurnya pun membawakan perubahan, apalagi jika mereka terjaga. #AshabulKahfi

Muda identik dengan ‘hijau’. Masih hijau artinya terus tumbuh, berkembang, & menghasilkan. Sementara yang matang, membusuk. #AshabulKahfi

Muda identik dengan tak berpengalaman. Pengalaman berarti cara lama tuk hadapi masalah baru. Pemuda; menerobos rintisan. #AshabulKahfi

Muda identik dengan kebersamaan dalam prihatin. Kita kadang lebih sulit bersatu jika merasa telah banyak berpunya, berdaya. #AshabulKahfi

Muda identik dengan kejelasan sikap. Hitam-/-putih. Ya-/-tidak. Tak ada jalan ketiga. Ini idealisme perjuangan yang kokoh. #AshabulKahfi

Muda identik dengan gejolak. Titik temu dari ragam gejolak jadi pendobrak. Iadi pintu masa depan, bukan tenang menghanyutkan. #AshabulKahfi

Muda identik dengan kejelitaan & ketangguhan fisik. Kedua hal ini akan membantu ide perubahan untuk tampil segar & cantik. #AshabulKahfi

Muda identik dengan ketergesaan, inginnya wujud sekilat. Maka disabarkan, ‘tidurkan gelora’ senyampang perangkat disiapkan. #AshabulKahfi

Muda identik dengan masa ketergodaan & gelimang nikmat. Maka mereka nan memilih sunyi di jalan perjuangan, pasti istimewa. #AshabulKahfi
 
Picture
March 11, 2013 at 5:06pm

Malam kemarin discuss dengan adik, setelah sebelumnya mendapat jawaban atas pertanyaan “bolehkah wanita haid memegang Al-Qur’an meski dengan terjemahnya?”. Jawab Ustad “tidak boleh.”

Sungguh gelisah bagi kami memang, apalagi sedang semangat2nya ibadah  tiba2 haid..humm... dan parahnya timbul futur.  owh owh.... no...

terkadang menjadi suatu ke”iri” an dengan laki2, dimana mereka:
  1. diwajibkan sholat berjama’ah di masjid, sedangkan kami lebih baik sholat dirumah.
  2. mendengarkan kajian paling depan, sedangkan kami dibelakang dengan ditutup hijab kain besar, dan kadang sukar untuk menyimak.
  3. sholat di shaf paling depan, sedangkan shaf terbaik kami adalah paling belakang.
  4. tidak ada haid, sedangkan kami mengalami haid bahkan ada yang sampai ½ bulan (kami tidak bisa puasa, sholat, melafadzkan dan memegang Al-Qur’an,dll).
ah, menyalahkan kodrat?? tidaaaakkk..hehe,,

nyatanya kegelisahan ini telah dirasakan para wanita di zaman Rasulullah juga..

Bazzar telah memberiktahukan dari Abdullah bin Abbas r.a. Dia berkata, “Dalam suatu peristiwa telah datang seorang wanita kepada Rasulullah sebagai wakil dari kaum wanita lain, lalu berbicara kepada beliau, katanya, “Wahai Rasulullah, aku ini sebagai utusan dari kaum wanita untuk bertanya tentang jihad. Dia telah diwajibkan atas kaum lelaki saja. Jika mereka terbunuh dianggap hidup di sisi Tuhan mereka dengan rezeki dan karunia. Kami kaum wanita bersusah payah mengurus keperluan mereka, apa yang kami dapat?”

Jawab Rasulullah “Sampaikanlah berita ini kepada siapa saja yang engkau temui dari kaum wanita, bahwa taat pada suami dan mengakui hak suami adalah setimpal dengan pahala jihad. Malangnya, sangat sedikit di antara kamu yang dapat melaksanakannya.” (riwayat Bazzar)

wah enaaaaknya,, bayangkan:
  1. masak jadi jihad, nyuci jadi jihad.
  2. menyapu sambul berdzikir, seperti menyapu Ka’bah, yang mana melakukan 1 kebaikan di Masjidil Haram ganjarannya adalah 10.000 kebaikan.
  3. menghimbur suami yg gelisah hatinya ketika pulang mendapat 10 pahala jihad
  4. jika hamil 2 rakaatnya lebih baik dari 80 raka’at ketika tidak sedang hamil
  5. jika melahirkan, untuk setiap 1 sakit yang dideritanya akan mendapatkan pahala para mujahid.
  6. dll...
hehee.... ^_^

maka, Insya Allah akan tiba saatnya suatu saat nanti akan ditepuk pundak kita seraya berkata

“Selamat datang di dunia JIHAD”

dan lihat lah di langit sana, para bidadari syurga cemburu kepadamu.. ^­_~

 
Picture
January 13, 2013 at 10:39pm

hari ni sudah pembahasan sampai hadist ke 10 ar'bain..
sedikit kutipan hadist diawal..
"Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik..."

kata ust..
bagaimana kita meminta/memohon doa.. jika pakaian, makanan, minuman, harta berasal dari rizki yg tidak halal..
bagaimana bisa Allah menerima, sedangkan Dia, hanya menerima yang baik..
bahkan dijelaskan juga, bagi mereka yang pergi berhaji dengan harta yang haram bagai mencuci baju dengan air kencing..
"naudzubillah.."
sungguh karena hari ini daleem banget apa lagi pas Pa ust cerita..
mengenai Yaqiq al-Balkhi, ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashrah,
kemudian orang mengerumuni beliau. Mereka bertanya, “Mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa”,
bukankah Allah berfirman, ”Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian.”.

Ibrahim bin Adham menjawab, ”HATIMU TELAH MATI DARI 10 PERKARA”, yaitu :
1. Engkau ber-Tuhan-kan Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
2. Engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya.
3. Engkau mengaku bermusuhan dgn iblis, tetapi mengikuti tuntunannya.
4. Engkau mengaku cinta Rasul, ttpi meninggalkan suri tauladan dan sunah beliau.
5. Engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya.
6. Engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa.
7. Engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
8. Engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri.
9. Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya.
10. Engkau ikut menguburkan orang mati, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

sampai sahabat berkata.. "humm.. dari 10 perkara, kayanya kita semua tuh, hehe.. ya... 9 1/2 nya dah.."
huumm...
benerrr banget tuh..
untung cuma 10, kalo ditambah lagi perkara yg lain..haduuuhh, makiin maluuu...

*terima kasih untuk hari ni yang ma'jleeebb bangeetzz..

 
Picture
Kultweet dari Abi Bachtiar Nasir

Dari sekian bnyk kasus di KUA yg terbnyk adlh masalah perceraian, bkn krn suami yang menalak tp isteri yg minta khulu' (lepas dari suami). Kenapa?

Ada banyak faktor penyebab khulu', yg utama adlh kegagalan suami memahami dan membina isterinya, akibat egois dan sikap kasar.

Nah, abi ajarin nih cara cari jodoh..

Cara cari jodoh idaman; mulai dgn menjaga kesucian diri, berhiaslah dgn sifat dan alhlak mulia, utarakan maksudmu pd Allah & mohon kemantapan hati pada Allah utk menikah, selanjutnya utarakan maksudmu pd org tua dan mohonkan doa dan ridha keduanya.

Utarakan pula kemantapan hatimu pd org bijak yg kau percaya dpt membantumu, atau pada teman dekatmu yg kau percaya kedewasaan dan keislamannya.

Jika sdh ada calon yg diharapkan silahkan cari tahu ttg dia lwt teman dktnya, cocokkan data org itu dgn kriteriamu. Sekufu' itu penting!!

Kriteria sekufu' utamanya dlm urusan agama, spt aqidah, ibadah, akhlak& ketaatannya. Boleh jg dlm urusan pendidikan, pola fikir, komunikasi. Jika merasa sdh cocok, silahkan komunikasi dgn media sekedarnya utk mendalami kepribadiannya, jgn terjerumus dlm syahwat.

Jika sdh cukup data ttg si dia, misalnya; bkn dari kelompok aliran sesat secara agama (krn ibadahnya keliatan hebat, eh ternyata ahmadiyah), atau bukan anak durhaka pd ortunya, atau tdk berpenghasilan yg haram, ada kesiapan untuk membangun visi Islam.
Cek jg apakah si calon pelaku 7 dosa besar? (Syirik, Membunuh, Mencuri, Berzina, Minum Miras/Narkoba, Meninggalkan Rukun Islam yang Lima).

Info: di AQL ada program APWA (Arrahaman Pre Wedding Academy) sdh meluluskan 6 angkatan. Karena nikah butuh ilmu.. ^_^

Nasihat lain:
Jika memang sudah punya tekad yang bulat. Mintalah petunjuk, pertolongan dari Allah. Sebab, “Ada 3 kelompok manusia yang pasti ditolong Allah, salah satunya adalah pemuda yang menikah untuk menjaga kehormatan dirinya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Jika ada yang bertanya pada Anda, “Kapan menikah?” Maka,  “Jangan menikah karena mengejar ketepatan waktu, tapi menikahlah pada waktu yang tepat!


Ummu Al-Ahnaf