Disini ku berbagi cerita
 
Picture
Jika kau melihatku adalah orang yang baik. Maka itu adalah akibat sifat Ar-Rahman Nya yang sudi menutup aib ku yang buruk lagi berbau busuk.

Jika kau menilaiku orang yang sholih, mungkin itu bagian dari riya nya aku dalam beribadah dan beramal.

Jika kau mengenalku sebagai wanita yang lembut, maka kau perlu tahu bagaimana aku dalam keadaan marah.

Andai pun kau memandangku hina. Mungkin aku jauh lebih hina dari yang kau bayangkan. Yang kau ketahui hanya sedikit keburukan yang ada padaku.

Andai kau mengetahui aib ku yang sebenarnya, jangankan berkawan, mendekat dan menengok pun pasti dirimu segan.

Sahabat, maka janganlah kau jauh dariku. Kau adalah nikmat tiada kira setelah Iman dan Islam.

Perbaikilah aku, tuntun aku jalan bersamamu. Di lalan Islam penuh cinta, di jalan dakwah penuh cita.

Jika hari ini aku ulat berbalut sutra, bersabarlah dengan kepompongku. Sudilah kau menungguku menjadi kupu-kupu..


 
Picture
Entah awalnya bagaimana ada istilah cabe-cabean, dan baru saja dengar ada istilah terong-terongan.

Cabe-cabean adalah sebutan bagi remaja putri yang senang keluyuran malam dan nongkrong di balapan liar. Sedangkan terong-terongan adalah sebutan bagi remaja pria yang senang dengan kehidupan malam, suka tawuran dan menghisap ganja. Usia mereka umumnya sama, kisaran SMP dan SMA. (sumber: islampos.com)

Tercengang heran, miris.

Ada lagi, ana punya sahabat yang tinggal disuatu daerah di Par*ng, itu ga jauh dari Jakarta. Dapat cerita disana, hampir kebanyakan dari remaja disana menikah dalam keadaan (maaf) hamil duluan.

Ada pertanyaan ana, bagaimana itu bisa terjadi? Mengapa hal itu menjadi budaya, kebiasaan dan ke”maklum”an?
Hei, apakah tidak pernah sampai kepada kalian, berita akan ditimpa azab yang pedih bagi orang-orang yang berzina?

Tidak, mereka tidak bisa disalahkan sepenuhnya..

Apakah dakwah, tausiyah dan ceramah tentang bahaya zina rutin ada dikampung mereka?
Apakah yang mereka “like” yang mereka “follow” berkenaan dengan pendidikan Islam?
Bagaimana yang mereka tonton di TV? Acara ceramah atau tontonan hiburan yang tak mendidik sama sekali?
Apakah di TV menyediakan informasi yang memadai? Bagaimana internet yang mereka browsing?

Tapiii…

Jauh lebih miris diri ini, disetiap kajian yang ana datangi, beberapa bertemu dengan orang yang sama, ukhti itu lagi ukhti itu lagi, jalan bareng dengan dia lagi, dengan dia lagi.

Hei! Bukankah sudah berkali-kali kau datang kajian? Mengapa tidak kau syi’arkan? Apakah ilmu yang kau terima itu hanya untuk mu? Padahal, mereka jauh lebih berhak.

Kau! Yang menatap sinis, remaja yang terjerumus itu..

Pernahkah kabarkan kepada mereka kerugian besar akibat zina?
Pernahkah mengingatkan tempat terburuk (neraka) bagi para pelaku zina?
Pernahkah kabarkan ampunan Allah sangat dekat dan menjamin syurga bagi mereka yang bertaubat?

Sungguh perjalanan dakwah masih jauh, tak jelas ujungnya..

Sungguh banyak waktu yang harus dikorbankan, banyak tenaga yang harus dikerahkan.

Tidak akan menjadi solusi jika hanya menyalahkan. Tidak akan terselesaikan jika tidak ada gerakan.

Maka? Wahai driri, Mana yang lebih miris?


 
Picture
Di tengah pasar, seorang lelaki tengah duduk diatas motor. Di tangan kanannya ada sayur mayur berbungkus kantong kresek transparan. di tangan kirinya ia asyik menatap gadget galaxi nya. ia terlihat serius, pandangannya tertuju fokus pada layar kecil di hadapannya.

Tak lama, hadir sang istri sambil membawa belanjaan.

"sudah berapa lembar bi tilawahnya selama nunggu umi?"
"Alhamdulillah dapat 3 lembar mi"

mereka lantas berlalu...

di tempat berbeda, seorang wanita penuh syukur menjalani hari-harinya. kenapa? lantaran ia sekarang mampu tilawah 1 juz dalam sehari. setelah sebelumnya begitu sulit dan beratnya. ia merasa sangat ringan tilawah satu juz dalam sehari ternyata.

ia bercerita..
"alhamdulillah ya bi, ternyata aku bisa tilawah satu juz sehari, ringan banget sekarang tilawah. aku biasanya kalo pulang kerja, aku gunakan untuk tidur dalam bis, setelah ikut ODOJ aku gunakan untuk tilawah, alhamdulillah selama di Bis aku bisa selesaikan target tilawah ku."

"nah kalo libur, bisa tercapai gak targetnya?"

"alhamdulillah tercapai bi"

di latar yang lain, seorang pemuda tiba-tiba berhenti saat mengendarai motor. tangannya terlihat mengambil sesuatu ke saku celananya. sebuah Handphone ternyata yang diambilnya. Hendak menghubungi seseorang kah dia? atau hendak sms keluarganya mungkin??

Namun yang terjadi ia nampak lama disana, dan terlihat terus menatap HP nya..Allahu Akbar, ia sedang tilawah. katanya, "Pantang Pulang Sebelum Khatam"

Nampak juga dari seberang jalan, seorang ayah tengah asyik bermain dengan anaknya. menggendong anaknya berputar2 di halaman rumahnya. dan subhanallah sebuah mushaf kecil tergenggam di tangan kanannya, ia terlihat sedang membacanya, menuntaskan target tilawahnya..

Hadir juga seorang anak muda hampir tengah malam masih membaca Al-Qur'an. kesibukannya seharian, membuat ia belum menuntaskan target tilawahnya di hari itu, ia tetap menjaga komitmennya satu hari satu juz, one day one juz (ODOJ), dan ia berhasil mencapai targetnya dengan baik.

Dan sederet kisah tersaji begitu apik dan menginspirasi. tak peduli siapa kita, orang sesibuk apapun kita, manager di suatu perusahaan kah, direkturkah ia, pengusaha sukses kah ia, pegawai biasakah ia, guru, pelajar, mahasiswa, atau apapun profesinya,, semua pasti bisa melakukannya. semua pasti bisa tilawah 1 hari 1 juz. yang pada akhirnya akan berdecak kagum dan berkata "Ternyata Kita Bisa"

yahh..Ternyata Kita Bisa...kita bisa melakukan itu disebabkan:
1. niat ikhlas kita untuk bisa istiqomah tilawah minimal 1 hari 1juz
2. kita tergabung dalam kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama
3. kita berkumpul bersama orang-orang yang mempunyai perhatian dengan Al-Qur'an. Orang-orang sholeh yang mencintai Al-Qur'an. sehingga satu sama lain saling mensupport, saling menasehati, saling memikul beban, saling bertanggung jawab.

orang bijak pernah berkata, "bergaullah dengan tukang minyak wangi, maka kamu pasti dapat wanginya"

Begitulah sekelumit kisah yang dirasakan member grup ONE DAY ONE JUZ (ODOJ). Mereka bersyukur karena kembali bisa membuka Al-Qur'an dengan hati yang ringan. bahkan mereka sanggup mengambil jatah tilawah anggota grupnya yang sedang berhalangan.

Alhamdulillah.. semoga Allah berkahi niat dan ikhtiar mereka semua..sehingga di akhirat kelak, mereka berhak mendapatkan syafa'at dari Al-Qur'an yang dibacanya. serta mereka berhak bersama malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.

"Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

"Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

Bagi Sahabat Islamedia yang ingin bergabung dengan grup WHATSAPP ODOJ silahkan berkunjung langsung ke situs resminya di www.onedayonejuz.org atau silahkan request gabung ke no. 0812 8733 6433 — with Siti Mahmudah.

 
Picture
Islamedia - Al-Qur’an itu terlalu mulia kawan..
Terlalu mulia jika kau sanding dengan kesibukanmu..
”Aku tuh harus bangun pagi. Harus sekolah, ada ulangan, banyak PR, tugas, huhu . Waktuku itu gak ada jedanya pokoknya!”
Jadi.... Al-Qur’an harus ngertiin kesibukanmu, begitu?

Al-Qur’an terlalu agung teman...
Terlalu agung jika kau bandingkan dengan target harianmu..
“hari ini skripsian 5jam, ke perpus, trus mampir ke toko buku, baca jurnal bahasa inggris minimal 2 jurnal, ngikut seminar dan persiapan lomba debat. Aku tuh padet banget agendanya…”
So what??

Al-Qur’an itu terlalu suci kawan...
Terlalu suci untuk kau balap-balap dengan mimpimu..
“2 tahun ke depan harus mendapat beasiswa S2 di Jerman, pada tahun yang sama keliling 3 negara. Setelah wisuda menikah (berharap dapat suami/istri yang hafidz atau minimal punya hafalan agar bisa mengingatkanku untuk menghafal) dan 2 tahun kedepan pindah bersama keluarga ke Amrik. Mapan. Beli rumah. Beli BMW. Anak belajar disekolah internasional”
(tak ada target dirinya pribadi untuk menghafal)

Sungguh!!
Meski tak kau baca, tak kau hafalkan, tak kau tadabburi apalagi tak kau amalkan, Al-Qur’an tak merugi!!
Tak terhinakan.
Sama sekali!!!

Hey! Tapi lihat…
Lihat siapa nanti yang kelak akan menangis tersedu..
Meraung-raung meminta dikembalikan dalam keadaan semula agar punya kesempatan membersamai Al-Qur’an..
Bermesra dengan Al-Qur’an..
Benar-benar menjadikannya sahabat..
Nanti.... Suatu saat nanti... Di saat semuanya tak mungkin kembali lagi...

Sumber: Member One Day One Juz (ODOJ)


Ummu Al-Ahnaf