Disini ku berbagi cerita
 
SURGA YG DIINGINKAN SAMA..

Namun mujahid palestina meraihnya dengan jihad, sementara sebagian kita Tilawah
saja ditunda-tunda, sholat diakhirkan, sebagian muslimah kenakan hijab rapih saja berat.

SURGA YG DIINGINKAN PERSIS..

Namun militan siria meraihnya dengan syahid, sementara kita sedekah saja pelit.

SURGA YANG DIMAKSUD SERUPA..

Namun anak-anak gaza membelinya dengan hafalan, sementara anak-anak kita diajarkan nyanyian.

SURGA YG DIHARAP ITU-ITU SAJA..

Bunda di iraq dapatkan dengan mendidik anaknya angkat senjata,
sedang kita didik anak kita tutup mata.

SURGA DIPINTA DALAM DOA TAK BERBEDA..

Muslim rohingya menukarnya dengan
tangisan, sementara kita menangis karena keputus asaan.

BILA SATU SAAT ALLAH MENANYAKAN

"apa alasan-Ku agar memasukkanmu
dalam surga-Ku?" tentu mujahid palestina, iraq, siria punya jawabnya.

Mari Bertanya,
"apa alasan yg akan kita kemukakan pada ALLAH hingga layak surga-Nya
bagi kita?" bandingkan dengan pengorbanan mereka

#IndonesiaMengaji
 
Picture
Jika kau melihatku adalah orang yang baik. Maka itu adalah akibat sifat Ar-Rahman Nya yang sudi menutup aib ku yang buruk lagi berbau busuk.

Jika kau menilaiku orang yang sholih, mungkin itu bagian dari riya nya aku dalam beribadah dan beramal.

Jika kau mengenalku sebagai wanita yang lembut, maka kau perlu tahu bagaimana aku dalam keadaan marah.

Andai pun kau memandangku hina. Mungkin aku jauh lebih hina dari yang kau bayangkan. Yang kau ketahui hanya sedikit keburukan yang ada padaku.

Andai kau mengetahui aib ku yang sebenarnya, jangankan berkawan, mendekat dan menengok pun pasti dirimu segan.

Sahabat, maka janganlah kau jauh dariku. Kau adalah nikmat tiada kira setelah Iman dan Islam.

Perbaikilah aku, tuntun aku jalan bersamamu. Di lalan Islam penuh cinta, di jalan dakwah penuh cita.

Jika hari ini aku ulat berbalut sutra, bersabarlah dengan kepompongku. Sudilah kau menungguku menjadi kupu-kupu..


 
Picture
Entah awalnya bagaimana ada istilah cabe-cabean, dan baru saja dengar ada istilah terong-terongan.

Cabe-cabean adalah sebutan bagi remaja putri yang senang keluyuran malam dan nongkrong di balapan liar. Sedangkan terong-terongan adalah sebutan bagi remaja pria yang senang dengan kehidupan malam, suka tawuran dan menghisap ganja. Usia mereka umumnya sama, kisaran SMP dan SMA. (sumber: islampos.com)

Tercengang heran, miris.

Ada lagi, ana punya sahabat yang tinggal disuatu daerah di Par*ng, itu ga jauh dari Jakarta. Dapat cerita disana, hampir kebanyakan dari remaja disana menikah dalam keadaan (maaf) hamil duluan.

Ada pertanyaan ana, bagaimana itu bisa terjadi? Mengapa hal itu menjadi budaya, kebiasaan dan ke”maklum”an?
Hei, apakah tidak pernah sampai kepada kalian, berita akan ditimpa azab yang pedih bagi orang-orang yang berzina?

Tidak, mereka tidak bisa disalahkan sepenuhnya..

Apakah dakwah, tausiyah dan ceramah tentang bahaya zina rutin ada dikampung mereka?
Apakah yang mereka “like” yang mereka “follow” berkenaan dengan pendidikan Islam?
Bagaimana yang mereka tonton di TV? Acara ceramah atau tontonan hiburan yang tak mendidik sama sekali?
Apakah di TV menyediakan informasi yang memadai? Bagaimana internet yang mereka browsing?

Tapiii…

Jauh lebih miris diri ini, disetiap kajian yang ana datangi, beberapa bertemu dengan orang yang sama, ukhti itu lagi ukhti itu lagi, jalan bareng dengan dia lagi, dengan dia lagi.

Hei! Bukankah sudah berkali-kali kau datang kajian? Mengapa tidak kau syi’arkan? Apakah ilmu yang kau terima itu hanya untuk mu? Padahal, mereka jauh lebih berhak.

Kau! Yang menatap sinis, remaja yang terjerumus itu..

Pernahkah kabarkan kepada mereka kerugian besar akibat zina?
Pernahkah mengingatkan tempat terburuk (neraka) bagi para pelaku zina?
Pernahkah kabarkan ampunan Allah sangat dekat dan menjamin syurga bagi mereka yang bertaubat?

Sungguh perjalanan dakwah masih jauh, tak jelas ujungnya..

Sungguh banyak waktu yang harus dikorbankan, banyak tenaga yang harus dikerahkan.

Tidak akan menjadi solusi jika hanya menyalahkan. Tidak akan terselesaikan jika tidak ada gerakan.

Maka? Wahai driri, Mana yang lebih miris?


 
Picture
Di tengah pasar, seorang lelaki tengah duduk diatas motor. Di tangan kanannya ada sayur mayur berbungkus kantong kresek transparan. di tangan kirinya ia asyik menatap gadget galaxi nya. ia terlihat serius, pandangannya tertuju fokus pada layar kecil di hadapannya.

Tak lama, hadir sang istri sambil membawa belanjaan.

"sudah berapa lembar bi tilawahnya selama nunggu umi?"
"Alhamdulillah dapat 3 lembar mi"

mereka lantas berlalu...

di tempat berbeda, seorang wanita penuh syukur menjalani hari-harinya. kenapa? lantaran ia sekarang mampu tilawah 1 juz dalam sehari. setelah sebelumnya begitu sulit dan beratnya. ia merasa sangat ringan tilawah satu juz dalam sehari ternyata.

ia bercerita..
"alhamdulillah ya bi, ternyata aku bisa tilawah satu juz sehari, ringan banget sekarang tilawah. aku biasanya kalo pulang kerja, aku gunakan untuk tidur dalam bis, setelah ikut ODOJ aku gunakan untuk tilawah, alhamdulillah selama di Bis aku bisa selesaikan target tilawah ku."

"nah kalo libur, bisa tercapai gak targetnya?"

"alhamdulillah tercapai bi"

di latar yang lain, seorang pemuda tiba-tiba berhenti saat mengendarai motor. tangannya terlihat mengambil sesuatu ke saku celananya. sebuah Handphone ternyata yang diambilnya. Hendak menghubungi seseorang kah dia? atau hendak sms keluarganya mungkin??

Namun yang terjadi ia nampak lama disana, dan terlihat terus menatap HP nya..Allahu Akbar, ia sedang tilawah. katanya, "Pantang Pulang Sebelum Khatam"

Nampak juga dari seberang jalan, seorang ayah tengah asyik bermain dengan anaknya. menggendong anaknya berputar2 di halaman rumahnya. dan subhanallah sebuah mushaf kecil tergenggam di tangan kanannya, ia terlihat sedang membacanya, menuntaskan target tilawahnya..

Hadir juga seorang anak muda hampir tengah malam masih membaca Al-Qur'an. kesibukannya seharian, membuat ia belum menuntaskan target tilawahnya di hari itu, ia tetap menjaga komitmennya satu hari satu juz, one day one juz (ODOJ), dan ia berhasil mencapai targetnya dengan baik.

Dan sederet kisah tersaji begitu apik dan menginspirasi. tak peduli siapa kita, orang sesibuk apapun kita, manager di suatu perusahaan kah, direkturkah ia, pengusaha sukses kah ia, pegawai biasakah ia, guru, pelajar, mahasiswa, atau apapun profesinya,, semua pasti bisa melakukannya. semua pasti bisa tilawah 1 hari 1 juz. yang pada akhirnya akan berdecak kagum dan berkata "Ternyata Kita Bisa"

yahh..Ternyata Kita Bisa...kita bisa melakukan itu disebabkan:
1. niat ikhlas kita untuk bisa istiqomah tilawah minimal 1 hari 1juz
2. kita tergabung dalam kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama
3. kita berkumpul bersama orang-orang yang mempunyai perhatian dengan Al-Qur'an. Orang-orang sholeh yang mencintai Al-Qur'an. sehingga satu sama lain saling mensupport, saling menasehati, saling memikul beban, saling bertanggung jawab.

orang bijak pernah berkata, "bergaullah dengan tukang minyak wangi, maka kamu pasti dapat wanginya"

Begitulah sekelumit kisah yang dirasakan member grup ONE DAY ONE JUZ (ODOJ). Mereka bersyukur karena kembali bisa membuka Al-Qur'an dengan hati yang ringan. bahkan mereka sanggup mengambil jatah tilawah anggota grupnya yang sedang berhalangan.

Alhamdulillah.. semoga Allah berkahi niat dan ikhtiar mereka semua..sehingga di akhirat kelak, mereka berhak mendapatkan syafa'at dari Al-Qur'an yang dibacanya. serta mereka berhak bersama malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.

"Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

"Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

Bagi Sahabat Islamedia yang ingin bergabung dengan grup WHATSAPP ODOJ silahkan berkunjung langsung ke situs resminya di www.onedayonejuz.org atau silahkan request gabung ke no. 0812 8733 6433 — with Siti Mahmudah.

 
Picture
Islamedia - Al-Qur’an itu terlalu mulia kawan..
Terlalu mulia jika kau sanding dengan kesibukanmu..
”Aku tuh harus bangun pagi. Harus sekolah, ada ulangan, banyak PR, tugas, huhu . Waktuku itu gak ada jedanya pokoknya!”
Jadi.... Al-Qur’an harus ngertiin kesibukanmu, begitu?

Al-Qur’an terlalu agung teman...
Terlalu agung jika kau bandingkan dengan target harianmu..
“hari ini skripsian 5jam, ke perpus, trus mampir ke toko buku, baca jurnal bahasa inggris minimal 2 jurnal, ngikut seminar dan persiapan lomba debat. Aku tuh padet banget agendanya…”
So what??

Al-Qur’an itu terlalu suci kawan...
Terlalu suci untuk kau balap-balap dengan mimpimu..
“2 tahun ke depan harus mendapat beasiswa S2 di Jerman, pada tahun yang sama keliling 3 negara. Setelah wisuda menikah (berharap dapat suami/istri yang hafidz atau minimal punya hafalan agar bisa mengingatkanku untuk menghafal) dan 2 tahun kedepan pindah bersama keluarga ke Amrik. Mapan. Beli rumah. Beli BMW. Anak belajar disekolah internasional”
(tak ada target dirinya pribadi untuk menghafal)

Sungguh!!
Meski tak kau baca, tak kau hafalkan, tak kau tadabburi apalagi tak kau amalkan, Al-Qur’an tak merugi!!
Tak terhinakan.
Sama sekali!!!

Hey! Tapi lihat…
Lihat siapa nanti yang kelak akan menangis tersedu..
Meraung-raung meminta dikembalikan dalam keadaan semula agar punya kesempatan membersamai Al-Qur’an..
Bermesra dengan Al-Qur’an..
Benar-benar menjadikannya sahabat..
Nanti.... Suatu saat nanti... Di saat semuanya tak mungkin kembali lagi...

Sumber: Member One Day One Juz (ODOJ)

 
Picture
.::Seorang Bidan Menjadi Pendidik Al-Qur'an::.
(Orangtua Hilyah Qonita, juara 1 Hafizh Indonesia RCTI 2013)

Sejak menikah, saya, Nuroniyah Manaf dan Suami, Muslim, sepakat menjadikan pendidikan Al-Qur'an sebagai landasan utama sebelum anak-anak belajar ilmu-ilmu yg lain.
Kini, kami dikaruniai tiga orang anak, Aufa Alfa Zhillah (9), Hilyah Qonita (5), dan Muhammad Al Fatih (11 bulan). Kami tinggal di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Aktifitas saya sehari-hari adalah sebagai guru ngaji di rumah. Bersama suami, saya mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak yg berada di lingkungan sekitar rumah. Sebelum mengabdi menjadi pengajar Al-Qur'an, saya pernah menjadi bidan di RS Islam Jakarta Pusat. Namun saat mengandung Aufa di usia kehamilan tujuh bulan, saya berhenti menjadi bidan karena ingin fokus mendidik anak-anak secara intensif. Aktifitas suami, selain menjadi guru di SDIT, juga menjadi guru ngaji, termasuk diantaranya menjadi guru Tahsin di Nurul Hikmah, Pesantren Ust.Muzammil.

Anak pertama, Aufa, Alhamdulillah sekarang sudah menyetorkan hafalannya sebanyak 13 juz. Ia menjadi santri Pesantren Nurul Hikmah sejak kelas 1 SD. Berbeda dengan Aufa, kami membuat program agar ia bisa menghafal Al-Qur'an di rumah, dengan mengikuti metode yang ada di Pesantren Nurul Hikmah. Alhamdulillah, hafalan Hilyah sekarang sudah lima juz. Yaitu juz 30 sampai juz 26, dan sekarang Hilyah sedang menghafal Juz 1.
Hilyah juga mempunyai prestasi sebagaiu juara 1 MHQ juz 30 Islamic Book Fair 2012, juara 1 MHQ juz 29 dan 30 di LTQ Asy Syifa, juara 2 MHQ juz 29 dan 30 di Kafila Islamic International School se-DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan yang terbaru adalah sebagai juara 1 Hafizh Indonesia RCTI 2013.

Capaian ini tidak instan. Program menghafal Qur'an sudah saya mulai sejak hamil, yaitu dengan memperbanyak mengkhatamkan Al-Qur'an. Khataman Al-Qur'an ini saya lakukan untuk merangsang tumbuh kembang otak janin sejak dari dalam kandungan. Saya juga selalu berkomunikasi dengan si kecil di kandungan saat tilawah. Ucapan semisal "De, Ibu mau tilawah surat Yusuf nih sekarang. Dengarkan ya.." selalu saya lakukan sambil saya mengelus perut.

Ketika lahir, kebiasaan mendengarkan bacaan Al-Qur'an tetap kami lanjutkan. Ayahnya biasanya memilih bacaan murattal Imam Misyari Rasyid karena temponya tidak terlalu cepat dan lebih syahdu. Hampir setiap hari pun saya mentalaqqikan surat-surat pendek di berbagai aktifitas, misalnya pada saat menyusui, makan, dan ganti popok. Di usianya 6 bulan, saya mulai memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah sambil bermain dengan alat peraga yang saya buat sendiri dengan menggunting kertas origami warna-warni yang dibentuk sesuai huruf-huruf hijaiyah, lalu kami tempelkan di lembaran kardus yang besar.

Ketika mereka sudah bisa berucap, huruf-huruf hijaiyah yang selalu saya perkenalkan ternyata mereka hafal. Setelah itu saya menggunakan metode iqro untuk mengajari mereka membaca Al-Qur'an. Alhamdulillah, Aufa di usia 4 tahun, dan Hilyah di usia 3 tahun, sudah bisa membaca Al-Qur'an. Saya pun terus melatih kelancaran tilawah Qur'an mereka, sambil memberikan hafalan surat-surat di juz 30.

Hilyah mulai setor hafalan ketika usianya tiga tahun. Biasanya ia menyetor hafalannya sehabis asar dan muraja'ah di usai shalat shubuh. Kemudian di ba'da maghrib, bersama para santri, Hilyah mengaji di rumah dengan saya dan suami.

Saya bersyukur, proses menghafal Hilyah sampai sekarang tidak banyak kendala. Kuncinya, tekad yang kuat dan disiplin dari orangtua. Kami juga sadar bahwa lingkungan ikut mempengaruhi, oleh karenanya saya dan suami memilih tempat tinggal yang tenang, dan membatasi kegiatan menonton televisi. Dalam hal ini, orangtua tentu harus menjadi teladan bagi anak-anak dengan tidak banyak menonton televisi, sebaliknya memperbanyak interaksi dengan Al-Qur'an.

(Disadur dari Buletin Pesantren Al-Qur'an Nurul Hikmah, edisi 10 November 2013/Muharram 1435 H)

 
Picture
Mau khatam Qur’an tiap hari?

Disuatu hari, ketika jam 6 pagi,, WA (whatsapp) ana bunyii tiing tooong.. “juz 13 done” (jam 6 pagi meeen), sampai menjelang dhuha, sudah hampir 10 orang khatam juz nya masing-masing, dan ba’da dzuhur hampir 20 an juz keatas laporan tilawah diterima, widiiiwhh.. grup ODOJ asli RAME.. rame yang laporan rame yang menyemangati..
hehee..

Apasih ODOJ..?

One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Qur’an dengan targetan 1 juz sehari.

Dengan memanfaatkan Instant Messager, tilawah 1 juz sehari jadi lebih menyenangkan dan lebih termotivasi.

Mekanismenya adalah membangun grup ODOJ di Whatsapp/BBM/media lainnya dimana 1 grup beranggotakan 30 orang.

Kemudian segera melapor jika sudah menyelesaikan tilawahnya di group.

Bagi akhwat yang berhalangan dapat melelang juz bagiannya kepada yang berminat ambil pahalanya, tenaang saja.. pasti ada yang ambil, bahkan berebutan. Hehee.. (beneran)

Pembagian juz bergilir dimulai malam hari ketika semua sudah setor bacaanya, Bagi yang dapat juz 30, membaca doa khataman Qur’an. Di usahakan jam 09.00 pm sudah selesai semua.

Tidak hanya pembagian juz yang bergilir, PJ (penanggung jawab) Harian dari anggota yang bergantian bertugas mengupdate laporan juz, memonitoring dan mengatur lelangan untuk mencapai target.

Target ODOJ adalah KHATAM GROUP hari itu juga dan KHATAM PRIBADI selama 1 bulan (30 hari). Seruuu kan..

Pasti terpacu semangatnya, bagaimana tidak, 30 orang berkumpul dengan tujuan dan motivasi yang sama, yaitu istiqomah untuk baca qur’an tiap hari.

Mau istiqomah baca Qur’an? Mau Khataman setiap hari? Yuuu ikutan ODOJ.

Dibawah ini, contoh simulasi ODOJ via WA.

Keterangan gambar:
1. ODOJ 55, maksudnya saya masuk di grup ODOJ ke 55.
2. Febri 26-27, febri adalah penanggung jawab tanggal 26 dan 27 (1 orang 2 hari tugas)
3. Bunga, tanda sudah selesai tilawah 1 juz
4. Tanda panah, tanda juz bagiannya di lelang (karena halangan)
5. Gambar warna hijah sebelah kanan, contoh peserta ODOJ lapor hasil tilawahnya dan lelang juz bagiannya..

semoga membantu.. ^_^


 
Picture
Ana dan Mama.. ^_^

Ana: Mah, mama lagi nonton apa, kurang bagus mah acaranya, matiin aja ya tivinya.. ana kurang suka..
Mama: Waah.. jangan dong na.. mama kan butuh hiburan habis jualan.. tivi kan hiburan mama satu-satunya..
Ana: #jleeeeb...

Banyak tontonan yang disajikan di tivi tetapi jarang sekali yang dapat dijadikan tuntunan..

Humm.. alasan inilah yang membuat ku, mengurangi nonton tv ketika dirumah.. tapi bagi mama, tivi bukan hanya tontonan tapi teman dalam kesepian.. hehehee #agak lebay..

Tapi kalau difikir-fikir, dibandingkan ana dengan tivi..
Ketika mama lelah, tivi menyajikan hiburan gelak tawa..
Ketika mama bosan, tivi menyajikan sinetron, dengan cerita seru..
Ketika mama butuh resep masakan, lewat tivi mama bisa dapat ide baru..

Ketika mama kesepian, musik, kuis sampai infotainment tersaji tiap hari..

ah,
Dimana aku ketika mama lelah?
Dimana aku ketika mama bosan?
Dimana aku ketika beliau butuh hiburan dan teman berbagi..
?

Kesibukan telah menyulapku menjadi seorang yang kurang perhatian, bahkan untuk sekedar memijit kaki sambil obrol-obrol ringan..

Maka...
Antara aku dan televisi manakah yang lebih bakti?


>> siapin jadwal dating sama mama..


 
Picture
Disuatu ketika...

Bang. Saat istri sedang MARAH, apa yg sebaiknya aku lakukan? *diam, merunduk, dengarkan omelanya lalu minta maaf. Kalau dia masih marah-marah terus?

*deketin, peluk, cium keningnya lalu berbisiklah ditelinganya. Ucapkan kata maaf dan penyesalan.
Insyaallah luluh hatinya.

Kalau dia hanya berhenti ngomel saja dan berganti NGAMBEK? Diam seribu bahasa sambil pasang muka manyun?

*Buatkan kopi susu dan belikan cemilan kesukaanya dia. Lalu duduklah disampingnya sambil menyajikan minuman dan makanan tersebut.

LaLu??
*Suapin dia sambil sesekali belai rambutnya.

Kalau dia gak mau makan dan tetap ngambek?
* Gombalin dan rayu2. Kalau gak bisa ngegombal dan gak
pandai merayu?

*Tanganmu harus aktif.

maksudnya??
*pijitin dia, sambil ceritain cerita yg lucu2.

Kalau dia gak tertarik dengan cerita lucuku?
*pergilah keruang makeup. Dandanin wajahmu sperti badut.
Lalu temui dia.

COPAS dari status temen (teh Melly) yang entah dari mana.. hehee

 
Picture
By ust.Fatur Rahman

Oh… Akhwat
Wanita anggun pembasmi maksiat
Busananya rapi menutup aurat
Paling anti pake pakaian ketat
Katanya sich, ini salah satu ciri muslimah yang taat

Oh… Akhwat
Rajin mengaji dan tahajud dimalam yang pekat
Alasannya, biar selamat dunia dan akhirat

Ngga lupa dia doa dan munajat
Agar mendapat teman sejati dalam waktu cepat

Oh… Akhwat
Aktivitasnya begitu padat
Kuliah, organisasi sampe-sampe sehari 3 x ngikutin rapat
Ada juga yang ngajar TPA dan ngajar privat
Demi Allah, semua dilakukan dengan semangat

Oh… Akhwat Tapi hari ini kok seperti kurang sehat?
Badan lesu dan muka keliatan pucat
Jalannya lunglai dibawah terikan matahari yang menyengat
Ooo.. ternyata dia, magh nya lagi kumat
(Abis… waktu sarapan cuma makan sepotong kue donat!)

Oh… Akhwat Banyak juga yang berjerawat
Dari yang kecil-kecil sampe yang segede tomat
Padahal sudah nyobain semua sabun dan juga obat
( Sabar… sering wudhu lama2 juga ilang, Wat!)

Oh… Akhwat Sering betul kirim SMS buat para sahabat
Isinya kalo ngga ngundang syuro, ya.. ngasih tausiyah atau nasihat
Walau kadang terasa bikin pulsa ngga’ bisa hemat

Oh… Akhwat
Seneng banget kalo makan coklat
Nggak sadar kalo gigi udah pada berkarat
Gara-gara sebulan sekali baru disikat
(Hiii… jorok nian kau, Wat!)

Oh… Akhwat Paling seru waktu kumpul sesama akhwat
Ngobrolin dakwah sampe hal-hal yang kadang kurang manfaat
Apalagi kalau sudah pada saling curhat
Bisa-bisa air mata mengalir begitu lebat
( Wiih, curhat apaan tuh, Wat!)

Oh… Akhwat
Paling berani kalo di ajak debat
Siap bertahan sampe lawan bicaranya mulai sekarat
1 jam.. 2 jam.. 3 jam.. Wuiih dia masih kuat..!
4 jam….? Woy berenti…! waktunya sudah masuk sholat..!!

Oh… Akhwat Sore-sore makan soto babat
rame-rame bareng temen satu liqo’at
Maklum, hari itu ada yang baru punya hajat
Baru wisuda… walaupun wisudanya bareng adek2 tingkat

Oh… AkhwatNonton konser Izzis sambil lompat-lompat
Tak terasa badan mulai capek dan mulai berkeringat
Sampai nggak sadar kalo ada copet yang mulai mendekat
( Tenang…. Si Ukhti kan sudah belajar silat..!!)

Akhwat… Akhwat… Pergi kuliah di hari Jumat
Buru-buru karena takut datangnya telat
Padahal hawa kantuk masih terasa melekat
Gara-gara Facebookkan tengah malem sampe jam 1 lewat
( So.. What gitu Wat ?!)

Oh… Akhwat
Banyak yang nggak mau dimadu,apalagi jadi istri ke empat
( Waduh, kalau yang ini ane nggak berani nerusin, Wat!)

Oh… Akhwat
Mau lebaran bantuin ibu buat ketupat
Hati gembira karena mau ketemu sanak kerabat
Tapi kesel saat ditanya… Lebaran ini masih sendiri, Wat?

Oh… Akhwat
Berharap sang pengeran datang tidak terlambat
Untuk menjemput ke hidup baru yang penuh rahmat
Namun apa daya saat proses ta’aruf jadi tersendat
Gara-gara sang Ikhwan, malah akhirnya ngurungin niat
( Huuu.. reseh banget tuh Ikhwan, Wat!)

Oh… Akhwat
Masih Banyakkah yang seperti Fatimah Binti Muhammad?
Yang memilih pendamping bukan kerena harta, tahta dan martabat
Atau hanya tertarik pada gemerlap dunia yang sesaat
Tapi… Agama dan Akhlak itulah yang ia lihat
Wah.. kalau ada… ane pesen satu Wat!
*peace* ( Please dong akh, Wat! )

Oh… Akhwat
Hidup memang tak selamanya nikmat
Kadang ringan kadang juga terasa berat
Tapi teruslah Istiqomah kau di setiap saat
Karena engkaulah…. Bidadari Harapan Ummat!

Maap ya.. Wat! Kalau ada kata-kata salah yang didapat
Maklum, yang buat bukannya Akhwat
Udah dulu ya.. yang buat matanya udah 5 Watt!

HIDUP AKHWAT!!!


Ummu Al-Ahnaf